BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah
literature yang mendukung tulisan ataupun penelitian yang kita lakukan. Untuk
mendapatkan literature tersebut, maka kita bisa mendapatkannya dengan cara
membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literature dari berbagai macam
sumber. Tinjauan literature sangat penting perannya dalam membuat suatu tulisan
ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan literature memberikan ide dan tujuan
tentang topic penelitian yang akan dilakukan.
Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran
tulisan tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide,
informasi, internet dll), tentang topic yang dibahas, dan biasanya ditempatkan
pada bab awal. Suatu literature yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir,
dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, tinjauan pustaka semuanya
merupakan cara untuk melakukan tinjauan literature. Literature review merupakan
suatu cara untuk menemukan, mencari artikel-artikel, buku-buku dan
sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi, prosiding, yang relevan pada suatu
isu tertentu atau teori atau riset yang menjadi interest kita. Literature
review yang didapatkan masih bersifat umum atau general.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian Tinjauan Pustaka/Literature?
2. Apa tujuan Tinjauan Pustaka?
3. Macam-macam Tinjauan Pustaka?
4. Cara/prosedur penyusunan Tinjauan Pustaka?
5. Analisis Penelitian Pustaka?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian
penelitian pustaka.
2. Untuk mengetahui tujuan Tinjauan Pustaka.
3. Untuk mengetahui macam-macam Tinjauan Pustaka.
4. Untuk mengetahui Cara/prosedur penyusunan Tinjauan
Pustaka.
5. Untuk mengetahui Analisis Penelitian Pustaka
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka atau disebut juga Kajian pustaka (
literature review ) merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji
kembali berbagai literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau
peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Dalam rangkaian
proses penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian,
peneliti biasanya diminta untuk menyusun tinjauan pustaka umumnya sebagai
bagian pendahuluan dari usulan penelitian ataupun laporan hasil penelitian. Menyusun
sebuah tinjauan pustaka sama halnya dengan menyarikan berbagai hasil penelitian
terdahulu untuk mendapat gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan
diteliti sekaligus untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul ketika memulai
sebuah penelitian.
Namun demikian, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa
tinjauan pustaka bukan sekedar sebuah tulisan diskursif yang berisi daftar
sejumlah publikasi atau penelitian terdahulu yang ditulis berurutan secara
deskriptif semata. Tinjauan pustaka juga bukan sekedar laporan yang berisi rangkaian simpulan atas berbagai literatur
yang telah dibaca dalam topik terkait. Lebih dari itu, sebuah tinjauan pustaka
seyogyanya merupakan sebuah tulisan yang mampu memaparkan tema dan
mengidentifikasi trend, termasuk teori-teori yang relevan. Oleh karenanya,
dalam menyusun tinjauan pustaka, peneliti tidak hanya berusaha untuk membuat
daftar tentang semua publikasi dan penelitian terkait tetapi harus sekaligus
dapat melakukan sintesis dan evaluasi terhadap berbagai publikasi dan
penelitian tersebut seusai dengan permasalahan dalam penelitian yang akan
dilakukan. Dengan menyusun tinjauan pustaka seperti ini, maka peneliti berupaya
untuk dapat mengintegrasikan apa saja yang telah dikatakan atau dilakukan oleh
peneliti lain sebelumnya, mengkritisi hasil penelitian atau publikasi ilmiah
yang ada, dan menjembatani berbagai area topik terkait, ataupun mengidentikasi
isu utama dalam bidang terkait.
Uraian di atas menunjukkan bahwa tinjauan pustaka
diperlukan untuk memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas
penelitian yang hendak dikerjakan. Ciri khas sebuah penelitian akan tampak
dengan menunjukkan bahwa buku-buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi
yang ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.
Dengan demikian, tinjauan pustaka memiliki
manfaat yang besar bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa
yang akan dipermasalahkan dan bagaimana penelitian yang akan ia lakukan dapat
mengisi kekosongan karena belum adanya penelitian serupa yang dilakukan
sebelumnya.
B.
TUJUAN TINJAUAN
PUSTAKA
Ada banyak sekali pendapat-pendapat tentang tujuan tinjauan
pustaka. Drs. Colid Narbuko memberikan pernyataan tentang tujuan tinjauan
pustaka yaitu :
1. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang akan
diteliti sehingga dapat melakukan kontrol.
2. Menegaskan kerangka teoretis yang menjadi landasan jalan
pemikiran peneliti.
3. Mempertajam
konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesisnya
(teori).
4. Menghindari terjadinya pengulangan suatu penelitian
sehingga dapat dihindari pemborosan mengenai waktu, tenaga dan biaya.
Kami juga menemukan tujuan tinjauan pustaka secara lebih
sedernana, yaitu untuk menginformasikan kepada pembaca tentang hasil-hasil
penelitian terdahulu. Gunanya adalah untuk mendukung topik penelitian yang akan
kita lakukan. Seperti menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada,
mengisi celah-celah dalam penelitian sebelumnya, dan kita dapat meyediakan
kerangka kerja dan tolak ukur untuk mempertegas pentingnya penelitian tersebut
dengan membandingkan hasil-hasil penelitian yang lain.
C.
MACAM-MACAM
TINJAUAN PUSTAKA
Dilihat dari kedekatan isi, literatur dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Sumber primer
(Primary Source)
Adalah karangan asli yang
ditulis oleh seorang yang melihat, mengalami, atau mengerjakan sendiri. Bahan Literatur
semacam ini dapat berupa buku harian (autobiography), tesis, disertasi, laporan
penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan
pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain
sebagainya.
2. sumber sekunder (Secondary Source)
Adalah tulisan tentang
penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan, dan tulisan-tulisan
serupa mengenai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri
oleh penulis. Bahan Literatur sekunder terdapat di ensiklopedi, kamus, buku
pegangan, abstrak, indeks, dan textbooks.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian Literatur
sebaiknya digunakan sumber Literatur primer yang informasinya lebih otentik.
Namun bahan Literatur primer yang relevan dengan masalah peneliti tidak selalu
ada, atau karena waktu yang terbatas sulit untuk diperoleh. Bila hal ini
terjadi peneliti terpaksa menggunakan bahan Literatur sekunder. Untuk ini perlu
dipertimbangkan adanya 'bias' dari penulisnya sebab informasi ini tidak berasal
dari sumber langsung.
Beberapa
sumber Literatur yang biasanya ada di perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1. Ensiklopedi, yang merupakan sumber referensi yang
lengkap. Bila akan mencari informasi tentang suatu topik tertentu, peneliti
dapat membaca ensiklopedi umum (general encyclopedia); sedang untuk yang lebih
khusus dapat dicari dalam subject encyclopedia.
2. Buku-buku teks dan referensi, yang berisikan pengetahuan
tentang berbagai bidang studi.
3. Direktori dan buku pegangan, yang memuat alamat dan data
lainnya serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu.
4. Laporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil
penelitian baru atau merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya.
5. Tesis, skripsi dan disertasi, yang merupakan karya tulis
yang biasanya berkaitan dengan suatu penelitian atau penemuan baru.
6. Abstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, dan
disertasi.
7. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang memuat
artikel-artikel yang relevan dengan masalah.
8. Biografi, yang memuat data perorangan antara lain nama,
tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dsb.
9.
Indeks, yang
memuat daftar karya tulis yang disusun secara alfabetis.
Selain informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di
perpustakaan, peneliti dapat pula memperoleh bahan Literatur dari instansi atau
lembaga tertentu, misalnya LIPI dengan beberapa lembaganya antara lain PDII
(Pusat Literaturtasi dan Informasi Ilmiah), LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan
Kemasyarakatan Nasional) dan Biro Pusat Statistik, yang merupakan pusat
informasi statistik nasional.
D.
CARA/
PROSEDUR PENYUSUNAN TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum kita menyusun tinjauan pustaka, kita harus
menentukan topik penelitian. Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari
suatu penelitian atau sebagai tema pokok dari suatu penelitian. Ada beberapa
cara agar dapat memperoleh pemahaman mengenai topik penelitian. Seperti :
1. Menulis judul yang jelas.
2. Topik akan menuntun dan memberikan petunjuk atas apa yang
akan kita teliti dan merancang judul
yang baik terlebih dahulu sebelum menulis penelitian.
3. Membuat sejelas mungkin dan menghindari pernyataan-pernyataan
yang berlebihan dan memastikan bahwa judul tersebut sudah mencakup topik utama
penelitian.
Setelah kita mengetahui topik penelitiannya, maka kita mulai menyusun
tinjauan pustaka. Adapun langkah langkah menyusun tinjauan pustaka adalah
sebagai berikut :
1. Mencari kata kunci ( key words ) penelitian.
2. Mengunjungi perpustakaan untuk materi-materi referensi (
seperti jurnal-jurnal dan buku-buku).
3. Membaca sepintas sekumpulan artikel dan bab-bab dalam
buku yang memang relefan dengan topik penelitian.
4. Pengumpulan bahan seperti data base terkomputerisasi.
Data base gratis adalah google schoolar.
5. Membuat peta literatur. Peta literatur merupakan sejenis
gambar visual yang menampilkan pengelompokan literatur berdasarkan topik
penelitian. Peta inilah yang nantinya akan menggambarkan bagaimana penelitian
tersebut akan memberikan kontribusi pada literatur-literatur yang ada.
6. Memberi petunjuk gaya ( style manual) menyediakan arahan
– arahaan bagi para peneliti untuk menulis penelitian bergaya akademis seperti
format yang konsisten dalam mengutip referensi, seperti menggunakan catatan
kaki atau catatan perut, membuat judul, menyajikan tabel dan gambar serta
menggunakan bahasa yang tidak diskriminatif. Landasan utama dalam melakukan
tinjauan pustaka adalah menggunakan gaya referensi yang tepat dan konsisten.
E.
PROSEDUR
PENGANALISAAN DALAM PENELITIAN LITERATUR
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan
data lalu mengelompokan data berdasarkan rumusan masalah.
2. Hasil analisis diteliti dan diperkuat lagi untuk
ditetapkan menjadi data yang akurat dalam penelitian.
3. Data yang sudah diseleksi kemuudian dianalisis untuk
menjawab semua masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
4. Data yang telah dianalisa kemudian disimpulkan sehingga
penelitian inimemperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan rumusan masalah.
F.
CONTOH TINJAUAN
PUSTAKA
Buku Human Resources Management (1998), karangan
Stephen Robbin dan Decenzo adalah buku yang mengupas secara lengkap hal-hal
yang berhubungan dengan menejement sumber daya manusia (MSDM) baik secaara teoritis maupun praktis, mulai
dari pengertian MSDM, tujuan, prinsip, ruang lingkup serta proses atau tahapan
atas pelaksanaan fungsi MSDM.
Buku
kedua dan seterusnya 9 (sampai minimal 6 buku).
Untuk memberikan gambaran akan hasil penelitian yang
lampau atau releven, maka dicantumkan hasil penelitiannya Wardani Sugiyanto
(1999). Sugiyanto meneliti keterkaitan antara menejemen denagn kesiapan kerja.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa menejemen sekolah yang berkategori tinggi
mampu menghasilkan siswa yang siap kerja, baik siap secara mental maupun siap
dari segi ketrampilan. Dari penelitian ini jelas tampak sekali bahwa menejemen
sekolah yang baik (kategori tinggi) berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang
dalam hal ini diukur dari tingkat kesiapan siswa untuk bekerja setelah tamat.
Secara sepintas penelitian yang dilakukan oleh Wardani Sugiyanto
sama dengan penelitian yang dilakukan pada buku pertama. Persamaannya terletak
pada variabel menejemen sekolah dan mutu pendidikan. Tetapi jika dicermati
lebih lanjut, dua penelitian ini memiliki perbedaan sudut pandang maupun
cakupan. Cakupan penelitian Wardani Sugiyanto lebih luas, karena mencakup
seluruh menejemen pendidikan atau sekolahyang berisis seven menejemen,
sedangkan penelitian yang pertama hanya sebatas pada satu cakupan khusus berupa
menejemen sumber daya manusia (MSDM) atau personel. Begitu juga yang dimaksud
dengan mutu pendidikan dalam penelitian Wardani Sugiyanto adalah mutu out comes
yaitu siswa yang siap kerja, sedangkan penelitian ini lebih difokuskan pada
mutu out put atau lulusan berupa mutu prestasi akademik.
Yang perlu ditambahkan adalah bahwa telaah atau tinjauan
pustaka juga memiliki tujuan yaitu untuk menetapkan suatu masalah yang
signifikan, mengembangkan rancangan-rancangan penelitian, menghubungkan hasil
studi denagn ilmu pengetahuan sebelumnya dan menganjurkan penelitian lebih
lanjut. Ditambah juga bahwa telaah pustaka dapat membantu hal-hal sebagai
berikut:
1. Mendefinisikan dan membatasi masalah
2. Menempatkan studi dalam perspektif sejarah
3. Menghindari replikasi yang tidak perlu dan tidak penting
4. Memilih metode dan ukuran yang menjanjikan
5. Menghubungkan penemuan denagn ilmu pengetahuan sebelumnya
dan menyarankan penelitian lebih lanjut
6. Mengembangkan hipotesis penelitian
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tinjauan pustaka digunakan untuk memberikan memantapkan dan menegaskan
tentang ciri khas penelitian yang hendak dikerjakan, ciri khas sebuah
penelitian akan tampak dengan menunjukan bahwa buku-buku, artikel, skripsi,
tesis, hingga disertai yang ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang
diajukan oleh peneliti, dan adapun tujuanya yaitu : untuk menginformasikan
kepada pembaca tentang hasil-hasil penelitian terdahulu. Gunanya adalah untuk
mendukung topik penelitian yang akan dilakukan, seperti menggabungkan
penelitian dengan literatur yang lain, mengisi celah-celah dalam penelitian
sebelumnya, dan kitapun dapat membandingkan hasil-hasil penelitian yang lain, namun juga dapat
diingat bahwa “ Tinjauan Pustaka” bukan sekedar sebuah tulisan diskursif yang berisi
daftar sejumlah publikasi atau penelitian terdahulu yang ditulis berurutan
secara deskriptif semata dan bukan juga sekedar laporan yang berisi rangkaian
simpulan atau berbagai literatur yang telah dibaca dalam topik terkait, lebih
dari itu tinjauan pustaka merupakan sebuah tulisan yang mampu memaparkan tema
dan mengidentifikasi trend, termasuk teori-teori yang relevan. Oleh karenanya,
dalam menyusun tinjauan pustaka, peneliti tidak hanya membuat daftar tentang
semua publikasi dan penelitian terkait tetapi harus sekaligus dapat melakukan
sintesis dan evaluasi terhadap publikasi dan penelitian tersebut sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian yang akan dilakukan. Dan penelitipun berupaya
untuk dapat mengintegrasikan apa saja yang telah dilakukan dan dikatakan oleh
peneliti sebelumnya, mengkritis hasil penelitian atau publikasi ilmiah yang
ada, dan menjembatani berbagai area topik terkait, ataupun mengidentifikasi
dalam bidang terkait.
B.
SARAN
Dalam
pembuatan makalah ini Kami menyadari
adanya banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar ke depannya bisa lebih baik lagi. Disamping itu, saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,